Rabu, 24 September 2014

Informasi yang telah saya dapatkan

          Selama saya mengikuti pelatihan aplinet banyak ilmu dan pengetahuan yang di terapkan selama saya pengikuti pelatihan tersebut serta hal-hal baru yang sebelumnya saya tidak mengerti. dari pelatihan ini saya bisa mulai menerapkan apa yang telah diajarkan oleh kakak pembimbing aplinet saya sudah mulai mempraktekkan apa yang sudah aya dapatkan selama pelatihan aplinet . contohnya dalam pengguanaan email, blog, microsoft word, merubah tampilan google serta tips-tips cepat yang mempermudah dalam penggunaan komputer.

perkembangan dan kemajuan teknologi

Tak dapat dipungkiri jika Perkembangan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari hingga yang sederhana, hingga yang menghebohkan dunia.

Perkembangan Teknologi

Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Salah satunya adalah seperti yang ada di Indonesia, yaitu fenomena mobil esemka yang diciptakan beberapa sekolah di Solo. Telah membuat inovasi mobil Nasional untuk Indonesia. Selain itu juga, ada di Sidoarjo yang memproduksi kapal laut untuk kebutuhan melaut.
Dalam bentuk yang paling sederhana, Perkembangan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional sepertibercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.
Ada tiga klasifikasi dasar dari Perkembangan teknologi yaitu :
  • Perkembangan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress). Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
  • Perkembangan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress). Perkembangan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
  • Perkembangan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress). Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa adanya campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang.
Perkembangan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia jaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang Perkembangan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi.
Perkembangan Teknologi
Di lain pihak suatu kebijaksanaan ‘pintu yang lama sekali terbuka’ terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan merata di setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer dan laptop, yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir dan yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
Sumber: http://www.artikelbagus.com/2013/09/perkembangan-teknologi.html

keunggulan dan perkembangan jurusan biologi muhammadyah malang

                    https://zumiatiarbethan27.files.wordpress.com/2014/08/biologi.jpg
Jurusan biologi memiliki prioritas pada pengembangan di bidang tenaga edukatif, fasilitas belajar mengajar, kurikulum maupun kerja sama kelembagaan baik nasional maupun internasional. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk meraih sukses di masa depan. Pendidikan Biologi juga memiliki keunggulan yaitu . Staf pengajar yang dimiliki oleh Prodi Pendidikan Biologi sangat profesional, tersertifikasi dengan kualifikasi S2 dan S3 dan memiliki pengalaman nasional bahkan internasional. Pembelajaran didukung oleh sarana fasilitas yang lengkap berbasis ICT (teknologi informasi). Selain itu Prodi Pendidikan Biologi juga menjalin kerjasama dengan berbagi lembaga, berbagai perusahaan, PPLH dan sekolah-sekolah SMP/SMA se-Malang Raya (negeri maupun swasta).

Sumber: http://zumiatiarbethan27.wordpress.com/2014/08/13/keunggulan-dan-perkembangan-jurusan-biologi-umm/

KEBUDAYAAN KOTA PROBOLINGGO

Jumat, 23 September 2011


KEBUDAYAAN KOTA PROBOLINGGO

Perlu kita ketahui bersama Kota Probolinggo adalah kota yang memiliki berbagai macam potensi dasar dalam pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam aspek dan potensi yang dimiliki seperti potensi perikanan, pertanian dan kebudayaan sebagai salah satu aset untuk membangun kota Probolinggo. Jika kita berbicara tentang kebudayaan, kebudayaan adalah aset yang sangat peka dan wajib dimiliki oleh setiap daerah karena budaya sendiri adalah suatu hasil dari pola tingkah laku yang didapat dan disampaikan melalui berbagai macam bentuk, seperti melalui kesenian, adat-istiadat bahkan kebiasaan yang sudah mendarah daging dan membentuk suatu kepribadian yang dilakukan baik individu maupun kelompok tertentu.
Hal ini senada dengan Drs. Priyono yang menegaskan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang pasti dimiliki oleh semua daerah, termasuk kota Probolinggo. Pemikiran bahwa kebudayaan sebagai aset pariwisata daerah sangat perlu dimantabkan, karena kebudayaan yang ada tidak sekedar yang tumbuh dari masyarakat, tetapi harus dibangun dikembangkan, Beberapa unsur kebudayaan yang ada di kota ini, hampir semuanya berpotensi menjadi sebuah materi pariwisata. Sebagaimana pengertian kebudayaan adalah sistem tingkah laku yang telah diatur bersama dan didukung oleh pemikiran dan nilai-nilai yang mempunyai beberapa fungsi untuk mengawal dan mengatur kehidupan individu dan masyarakat.
Setelah memahami apa arti sebenarnya dari Kebudayaan maka sudah sepatutnya kita mengetahui Seni dan Budaya apa saja yang sebenarnya sudah dimiliki oleh Kota Probolinggo yang mampu menumbuh kembangkan aspek Pariwisata. Baik dari sisi Kesenian, Tradisi hingga Adat istiadat.

1. Jaran Bodhag dan Jaran Kencak
Jaran Bodhag dalam terminologi bahasa Jawa “Jaran” berarti kuda dan “bodhak” (bahasa Jawa dialek Jawa Timur, khususnya wilayah Timur) berarti wadah, bentuk lain. Walaupun belum diketahui angka tahun yang pasti sejak kapan kesenian “Jaran Bodhag” ini mulai diciptakan dan dikenal oleh masyarakat kota Probolinggo, namun dari beberapa sumber diketahui bahwa “Jaran Bodhag” diciptakan oleh orang-orang kota Probolinggo pada zaman awal kemerdekaan.
Pada waktu itu orang-orang Probolinggo, terutama orang-orang pinggiran dan miskin mendambakan suatu seni pertunjukan. Seni pertunjukan yang populer di kalangan masyarakat kota Probolinggo adalah “Jaran Kencak”, yakni kuda (jaran) yang “ngencak” (menari). “Jaran Kencak” sebutan dalam dialek lokal untuk menyebut “Kuda Menari”, sejenis pertunjukkan yang menggunakan kuda yang dilatih khusus untuk menari dan dirias dengan pakaian serta aksesoris lengkap.
Pada kalangan masyarakat miskin, yang karena kemiskinannya mereka tidak mampu memiliki atau menyewa kuda untuk “Jaran Kencak” ini, mereka membuat modifikasi Jaran Kencak dengan jaran (kuda) tiruan. Terbuat dari kayu menyerupai kepala kuda sampai leher, kemudian leher kuda kayu itu disambung dengan peralatan lengkap dengan aksesoris mirip “Jaran Kencak” asli, yang memungkinkan seseorang dapat berdiri di dalam dan dikelilingi aksesoris kuda. “Penunggang” kuda seolah-olah naik kuda, padahal ia berdiri dan berjalan (dengan kaki sendiri ) dengan menyangga leher kepala kuda lengkap dengan aksesorisnya sehingga dari jauh mirip orang yang naik “Jaran Kencak” itulah yang disebut dengan “Jaran Bodhag”.
Pada saat ini “Jaran Bodhak” masih populer di kalangan masyarakat kota Probolinggo. Dan kesenian ini biasanya digunakan untuk mengiringi dan mengarak acara hajatan, pernikahan, khitanan, dan sebagainya. Menurut Bpk. Priyono bentuk penyajian kesenian ini adalah arak-arakan di jalan maupun di halaman rumah. Kesenian ini tumbuh dan berkembang di mayarakat Probolinggo yang sampai sekarang masih aktif untuk mengadakan kegiatan pembinaan dan pementasan. Penyajian kesenian ini diiringi dengan musik tradisional yang terdiri dari kenong, gong, kendang, dan sronen. Jaran Bodhag dibawa oleh dua orang dengan sebutan janis dan penunggang jaran. Dalam penyajiannya juga ditampilkan tembang-tembang tradisi khas Jaran Bodhag dengan pakaian penuh gemerlapan, menarik, unik, yang didesain sendiri oleh pemiliknya dengan segala kemampuan estetiknya. Siapapun bisa naik Jaran Bodhag, karena gerakannya tidak rumit, tinggal mengikuti irama yang muncul dari musik kenong telo’. Keberadaan kesenian Jaran Bodhag ini merata diseluruh Kecamatan Kota Probolinggo.

2. Ludruk
Ludruk merupakan satu bentuk pementasan drama kehidupan yang disajikan dengan pendekatan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Timur pada umumnya. Lain halnya dengan kesenian ketoprak yang dalam penyajiannya menampilkan cerita legenda atau sejarah yang dikemas apik dengan memakai busana dan bahasa jawa, ludruk lebih mengedepankan cerita heroik dengan setting kebanyakan mengenai kehidupan masyarakat Jawa Timur.
Ludruk tumbuh dan berkembang hampir di semua daerah di Jawa timur bagian timur, termasuk di daerah Probolinggo. Tampilan ludruk khas Probolinggo jelas memiliki perbedaan dibandingkan dengan ludruk-ludruk di Surabaya atau di daerah lainnya, yakni pada bahasa yang dipakai. Ludruk di Probolinggo menggunakan bahasa Jawa Ngoko yang dicampur dengan bahasa Madura Pesisiran, baik dalam bentuk kidungan ataupun dialog para pemainnya. Walaupun dari segi bahasa yang dipakai berbeda, tetapi dalam hal pakem masih memiliki cerita yang sama. Hanya di beberapa bagian atau adegan diselipkan adegan tambahan yang bercirikan Probolinggo. Dan kesenian ludruk ini sering ditemui pada acara-acara hajatan.
Menurut Drs. Priyono Ludruk merupakan Seni pertunjukan yang lebih menonjolkan drama kehidupan sehari hari dengan model garap lawakan, Walaupun Ludruk juga kadang membawakan cerita legenda dan sejarah, keberadaannya cukup mewarnai dan menjadi hiburan masyarakat yang menarik. Ludruk adalah kesenian tradisi yang masih hidup di kota Probolinggo, kesenian peran yang bisa menggunakan segala bahasa, jawa, madura, Indonesia atau inggris sekalipun, juga enak dan pantas-pantas saja ketika menggunakan bahasa campuran.

3. Ojung
Tradisi Ojung adalah tradisi saling pukul badan dengan menggunakan senjata rotan yang dimainkan oleh dua orang. Kedua peserta Ojung akan saling bergantian memukul tubuh lawannya. Jika peserta satu memukul, maka lawannya akan berusaha menangkis dan menghindar.
Tradisi ini memang mirip dengan olahraga Pedang Hanggar, dimana warga diajak beradu teknik dan kemampuan saling memukul dengan menggunakan sebilah rotan. Terdapat aturan permainan dalam tradisi ini, yakni setiap pemain memiliki jatah memukul dan menangkis masing-masing 3 kali. Bagi siapa yang banyak mengenai lawannya ketika memukul maka dialah yang menang.
Tradisi ini memiliki tujuan untuk menghindari datangnya bencana alam atau tolak bala’ dan selalu diselenggarakan pada setiap tahun. Keunikan lainnya dari tradisi ini adalah sebelum acara dimulai, warga selalu melakukan ritual terlebih dahulu berupa permohonan do’a kepada yang Maha Kuasa, agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan tanpa ganjalan yang tidak diinginkan.

4. Karapan Sapi Brujul
Karapan Sapi Brujul sebenarnya bermula dari keseharian petani membajak sawahnya. Kemudian dikembangkan menjadi perlombaan yang diadakan pada setiap musim tanam padi tiba. Karapan Sapi Brujul ini dilaksanakan di area persawahan.
Setiap sapi yang memenangkan perlombaan Karapan Sapi Brujul, dapat dipastikan memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Sehingga sapi yang mengikuti perlombaan ini dipastikan memiliki kualitas yang cukup baik. Tidak heran jika perlombaan ini sampai mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Karena antusias masyarakat yang cukup besar, Karapan Sapi Brujul ini dijadikan sebagai obyek wisata kota Probolinggo. Sekarang ini perlombaan ter-sebut tidak lagi dilaksanakan pada musim tanam padi saja, namun di luar musim tersebut juga sering diselenggarakan.

5. Karapan Kambing
Karapan Kambing, sebenarnya bermula dari sekedar menjadi obat kejenuhan dalam keseharian setelah menjalani kewajiban sebagai petani atau pedagang. Karapan Kambing ini merupakan perlombaan yang digelar setiap satu tahun sekali.
Sama seperti halnya karapan sapi, kambing-kambing ini menggunakan kaleles (rangka kayu yang diikatkan ke badan kambing), lalu kemudian diadu kecepatan dengan lawan pasangan lainnya. Dalam Karapan Kambing, kambing-kambing yang dilombakan tidak dibedakan berdasarkan ukurannya baik besar atau kecil. Semua kambing yang diperlombakan adalah kambing dengan jenis kelamin betina.
Ketika berada di arena perlombaan, kambing-kambing ini dilengkapi dengan beberapa peralatan. Beberapa peralatan yang digunakan diantaranya adalah jepitan telinga kambing, rekeng (sejenis bandulan tapi terpaku), kaleles, kalonongan (terbuat dari keleng kecil biasanya bekas dari korek api. Dan peralatan yang terpenting sebenarnya adalah balsam dan minyak angin. Karena pada beberapa bagian tubuh kambing akan dilumuri balsem dan minyak angin sehingga kambing tersebut akan merasakan kepanasan dan akan berlari kencang sekuat tenaga.
Ciri dari kambing karapan yang bagus terletak pada bentuk kepala yang cenderung kecil, badan lurus, pangkal kaki depan tampak besar, posisi badan seperti nungging, usia minimal 3 bulan dan belum beranak. Postur yang demikian sering menjadi pemenang dalam perlombaan karapan kambing ini.

6. Petik Laut
Tradisi Sya’banan. Tradisi ini berasal dari masyarakat yang bertujuan untuk menyambut hadirnya bulan puasa. Biasanya pada tanggal 15 bulan Sya’ban (15 hari sebelum bulan puasa tiba) masyarakat hadir dengan membawa makanan dan bersuka cita sambil duduk-duduk di tepian pantai menikmati panorama laut yang tertimpa sinar bulan purnama. Tradisi seperti ini sudah dilakukan oleh masyarakat setiap tahun. Sehubungan dengan tradisi itu diadakan lomba balap perahu (Petik Laut).
Setiap tahunnya para nelayan yang tergabung di dalam Paguyuban Nelayan selalu mengadakan kegiatan ritual yang telah ditetapkan menjadi event tahunan oleh Pemerintah Kota Probolinggo yaitu kegiatan Petik Laut ini. Kegiatan ini melambangkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh umat. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk tetap melestarikan budaya gotong-royong dan kebersamaan yang telah diwariskan secara turun-temurun dari para leluhur sehingga menjadi tradisi di daerah sepanjang pesisiran pantai kota Probolinggo.

7. Perahu Hias
Lomba Perahu Hias merupakan tradisi masyarakat pesisiran pantai kota Probolinggo yang secara beriringan untuk berlomba menghias kapal atau perahu dengan bermacam-macam hiasan yang menarik. Lomba ini selalu mampu menarik minat para wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Kegiatan ini telah menjadi event tahunan dan diselenggarakan bertepatan dengan hari jadi Kota Probolinggo pada tanggal 4 September.
Sumber : http://soeherman-cintabudayakotaprobolinggo.blogspot.com/